Bantuan Pembangunan Sekolah untuk Tumbuhkan Budaya Damai di Rakhine State

By Admin

nusakini.com-- “Pembangunan dua sekolah ini adalah bagian dari komitmen Indonesia untuk mendukung pembangunan yang inklusif di Myanmar, utamanya di sektor pendidikan”, demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi setelah acara peresmian dua sekolah dasar bantuan Indonesia di Rakhine State, Myanmar akhir pekan lalu.

Dalam acara peresmian sekolah tersebut, Menlu RI menyampaikan bahwa pembangunan suatu komunitas dan bangsa berawal dari pendidikan yang baik. Atas dasar inilah bidang pendidikan menjadi salah satu fokus bantuan Indonesia kepada Myanmar khususnya di Rakhine State. Menlu RI juga menegaskan harapannya agar kedua sekolah negeri tersebut, digunakan dan memberi manfaat bagi semua komunitas di Sittwe. “Melalui sekolah ini, saya berharap bahwa anak-anak di Rakhine State tidak saja mendapat pendidikan formal, tetapi juga belajar mengenai keberagaman dan toleransi serta menumbuhkan budaya damai dan pluralisme", ucap Menlu Retno.

  Dua sekolah yang terletak di Desa La Ma Chae dan Desa Thet Kay Pyia Ywar Ma tersebut dibangun dari hasil sumbangan kemanusiaan masyarakat Indonesia yang dikoordinir oleh PKPU, salah satu anggota Aliansi Lembaga Kemanusiaan Indonesia (ALKI) yang aktif memberikan bantuan kemanusiaan di Myanmar. "Pembangunan dua sekolah ini merupakan refleksi konkrit dari solidaritas masyarakat Indonesia terhadap saudara-saudaranya di Myanmar”, sebut Menlu RI. 

Acara peresmian dihadiri oleh Menteri Sosial dan Kesejahteraan, Chief Minister Rakhine, Pejabat Kementerian Pendidikan Myanmar, serta perwakilan beberapa organisasi kemanusiaan Indonesia. Selain itu ratusan siswa, guru, dan warga setempat antusias menyambut kedatangan Menlu di acara peresmian. 

  Dalam sambutannya, Chief Minister Rakhine State, U Nyi Pu, menyampaikan rasa terima kasih kepada rakyat dan pemerintah Indonesia atas pembangunan sekolah tersebut serta berbagai bantuan kemanusiaan lainnya. 

  Selain pembangunan dan penyediaan fasilitas sekolah, Indonesia juga akan memberikan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas guru-guru yang akan dilakukan di Sekolah Indonesia International School Yangon. Dengan peresmian 2 sekolah baru ini, maka sejak 2014 sudah 6 sekolah yang dibangun oleh Indonesia di Rakhine State.(p/ab)